Hadits Arbain adalah kumpulan 40 hadits yang disusun oleh Imam Nawawi, berisi prinsip-prinsip dasar yang sangat penting dalam Islam. Salah satu hadits yang memiliki makna mendalam dalam kehidupan sehari-hari umat Islam adalah Hadits Arbain ke-7.
Sumber Gambar: Unsplash |
Hadits ini menyampaikan pesan utama bahwa "agama adalah nasihat." Ungkapan sederhana namun kaya makna ini menjadi landasan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan antar individu hingga hubungan dengan Allah.
عَنْ أَبِي رُقَيََةَ تَمِيْمِ بْنِ أَوْسٍ الدَّارِيِّ أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ : الدِّيْنُ النَّصِيْحَةُ -ثَلَاثًا-, قُلْنَا : لِمَنْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ : لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ.
Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ruqayyah Tamim bin Aus Ad-Dari radhiyallahu ‘anhu, yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Agama adalah nasihat.” Kami berkata, “Untuk siapa?” Beliau menjawab, “Untuk Allah, kitab-Nya, rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan orang-orang awam di antara mereka.” (HR. Muslim)
Hadits ini memberikan panduan tentang bagaimana umat Islam harus menjalankan agama mereka dengan landasan nasihat yang tulus. Nasihat dalam konteks ini bukan sekadar memberi saran, melainkan mencakup pengertian lebih luas, yaitu menginginkan kebaikan bagi orang lain dan bersikap jujur serta ikhlas.
Makna Nasihat dalam Islam
Dalam penjelasan hadits ini, "nasihat" tidak hanya terbatas pada ucapan, melainkan mencakup seluruh sikap yang mencerminkan keinginan untuk memperbaiki, memperhatikan, dan mengarahkan seseorang ke jalan yang benar.
Imam Nawawi menjelaskan bahwa nasihat berarti menginginkan kebaikan secara menyeluruh. Di dalam konteks agama, nasihat ini mengandung lima komponen utama: nasihat untuk Allah, nasihat untuk Kitab-Nya, nasihat untuk Rasul-Nya, nasihat untuk pemimpin kaum muslimin, dan nasihat untuk kaum muslimin secara umum.
1. Nasihat untuk Allah
Nasihat untuk Allah bukan berarti menasihati Allah, tetapi mengandung pengertian untuk memperbaiki hubungan kita dengan-Nya. Nasihat ini terwujud dalam bentuk ketaatan yang tulus, kepatuhan terhadap perintah-Nya, serta menjauhi segala yang dilarang.
Seorang muslim yang menasihati Allah akan selalu berusaha menjalani hidup sesuai dengan syariat dan selalu mencari ridha-Nya dalam setiap perbuatan. Salah satu bentuk nasihat ini adalah dengan memurnikan niat ibadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya.
2. Nasihat untuk Kitab-Nya
Nasihat untuk Kitab Allah, yakni Al-Qur’an, berarti memberikan perhatian penuh terhadap ajaran yang terkandung di dalamnya. Ini meliputi mempelajari, memahami, mengamalkan, serta menyebarkan ajaran Al-Qur'an.
Seorang muslim dituntut untuk menghormati Al-Qur'an, mengimani kebenarannya, dan menjadikannya sebagai pedoman utama dalam hidup. Dengan demikian, nasihat untuk Kitab-Nya adalah bentuk komitmen penuh terhadap wahyu yang diturunkan Allah kepada umat manusia.
3. Nasihat untuk Rasul-Nya
Nasihat untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berarti mengikuti sunnah beliau, mencintai beliau, serta menjaga ajaran yang beliau sampaikan. Hal ini juga termasuk membela Rasulullah dari segala bentuk pelecehan dan berusaha menyebarkan risalah yang beliau bawa.
Seorang muslim yang menasihati Rasulullah akan selalu menjadikan sunnah sebagai pedoman hidup dan berusaha menerapkannya dalam setiap aspek kehidupan.
4. Nasihat untuk Para Pemimpin Kaum Muslimin
Nasihat kepada pemimpin kaum muslimin adalah memberikan dukungan yang baik, mengingatkan mereka saat melakukan kesalahan, dan berusaha membantu mereka untuk menegakkan keadilan dan kebaikan.
Dalam hal ini, nasihat yang diberikan harus disampaikan dengan cara yang benar dan penuh hikmah. Para ulama menekankan bahwa pentingnya menasihati pemimpin harus dilakukan dengan cara yang lembut, tidak merendahkan, serta tetap menjunjung adab yang tinggi.
5. Nasihat untuk Kaum Muslimin Secara Umum
Nasihat kepada seluruh kaum muslimin adalah bagian dari manifestasi kepedulian sosial dalam Islam. Seorang muslim hendaknya selalu peduli terhadap saudaranya, baik dalam hal spiritual maupun dalam urusan dunia.
Memberi nasihat dalam bentuk mengingatkan akan kebaikan, meluruskan yang salah, serta menjaga hubungan yang harmonis adalah bagian dari prinsip ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kesimpulan
Hadits Arbain ke-7 mengajarkan bahwa inti dari agama Islam adalah nasihat. Nasihat di sini bukan sekadar saran, melainkan mencakup keikhlasan, komitmen terhadap kebenaran, dan kepedulian terhadap sesama. Nasihat kepada Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin, dan seluruh kaum muslimin adalah pilar utama dalam menjaga keutuhan dan kemurnian ajaran Islam. Dengan memahami dan mengamalkan hadits ini, seorang muslim dapat menjalani kehidupan yang penuh berkah dan sesuai dengan tuntunan agama.